ketika malam bergulir semakin dalam
kadang aku melepas kaus kakiku dan berjalan-jalan di sekitar rumah tetangga
setiap melewati sebuah rumah, aku bertanya-tanya
apa yang akan mereka pikirkan di hari pemakamanku?
tentu saja aku dapat sedikit membayangkan
rumah nomer 06, kurasa mereka hanya akan fokus memenuhi kewajiban sebagai tetangga
aku memelankan langkah karena sedih
rumah nomer 10 akan menangis karena anaknya dulu adalah sahabatku
namun anaknya sudah menuju Tuhan terlebih dahulu
mungkin mereka pikir aku berusaha menjemputnya
ada benarnya sedikit
lalu semua kukalkulasi lebih banyak yang masa bodoh atau yang menangis
sepertinya lebih banyak yang menangis
lalu itu malah membuatku menangis
jalan-jalan malam seharusnya tidak seintens ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar