Selasa, 05 Januari 2016

Tahun Baru

Tahun yang baru menakutkan.

Jika semua orang menghitungnya mundur dan bersorak ramai saat detik pertama tahun baru dimulai, aku malah mencoba mengerti kenapa mereka begitu gembira merayakannya. Tahun baru menakutkanku. Faktanya, semua hal yang mengandung ketidakpastian menakutkanku. Dalam beberapa bulan, aku akan selesai menjalani usia sebagai seorang remaja. Usia remaja bagiku adalah masa-masa sulit yang penuh perjuangan. Perjuangan untuk lebih memaafkan diri sendiri. Memaafkan orang lain dan takdir. Memaafkan Tuhan. Perjuangan untuk tetap bertahan di sini, berpijak tegak.

Mungkin masa remajaku akan berakhir enam bulan lagi dari sekarang. Tapi tetap saja itu sangat menakutkan. Namun aku berusaha berpijak pada realita bahwa usia akan terus bertambah, waktu terus bergulir dan tak ada yang dapat kita lakukan untuk mencegahnya terus berjalan. Kita hanya manusia-manusia yang cuma bisa pasrah dipermainkan temali waktu dan takdir yang menarik-tarik tak menentu. Kadang kencang. Kadang lambat. Kadang nyaman.

Tapi seringnya menyakitkan.